Alergi
Fyuuuuhhh, alergi. Hmmmm... Debu dan partikel-partikel serupa debu. Alergen yang cepat sekali memicu kambuhnya alergi saya. Secara ringan paling bersin-bersin, hidung meler parah, dan dalam skala berat adalah sesak nafas. Bisa dari apa saja. Misalkan menyapu kamar, mencari baju di lemari, bahkan dari sejumlah uang lecek. Untuk pencegahannya ya paling pakai masker kalau memang mau beres-beres, atau menghindar jika yang beres-beres orang lain di dekat saya. Untuk kasus uang-uang lecek, saya memegang uang ketika memang diperlukan. Jadi saya sih tidak berbakat jadi bendahara yang sedikit-sedikit harus bersentuhan fisik dengan uang.
Bulu kucing dan bulu-bulu lainnya. Saya memang tidak suka kucing, tidak juga suka boneka. Saya tidak punya selimut berbulu-bulu, apalagi jaket bulu. Geli lah kalau soal bulu-bulu begitu. Reaksinya kalau dekat bulu-bulu ya hampir sama dengan yang tadi, bersin-bersin dan sebagainya. Tapi untuk yang ini, bisa sangat parah sekali efeknya. Kucing, sedapat mungkin saya hindari. Boneka dan bulu-bulu lainnya ya saya hindari juga, hehe.
Wortel dan tomat. Di sini saya merasa sedih. Karena sejak kecil terlalu banyak mengonsumsi wortel dan tomat, sekarang saya malah jadi alergi kedua makanan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar