Secara umum, konsep kota cerdas adalah
kota yang terintegrasi dengan baik, didukung ketersediaan infrastruktur sosial
dan komunikasi yang memadai. Dimana masyarakat dengan pemerintahnya bersinergi
mewujudkan kota yang nyaman dan kondusif. Konsep kota cerdas dirancang untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di kota.
Konsep kota cerdas dapat diwujudkan dengan dukungan jaringan nirkabel maupun serat optik, untuk memudahkan aksesibilitas ke beberapa titik parameter yang diinginkan untuk diukur sehingga diperoleh data-data dan informasi secara real time. Sebagai contoh masyarakat dapat memonitor konsentrasi polusi di jalan tertertentu, atau digunakan sebagai alarm otomatis ketika level radiasi tertentu. Teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi irigasi , penerangan jalan umum, informasi tempat sampah yang hampir penuh, dan memantau kondisi lalu lintas. Informasi terkait akan sampai di pengguna (masyarakat), pemerintah (regulator), dan penyelenggara aktivitas kota (Industri, LSM, dan lain-lain). Sehingga penanggulangan masalah kota bisa lebih efektif dan efisien (Bapeda Pemerintah Kota Bandung, 2013 : 17).
Konsep kota cerdas dapat diwujudkan dengan dukungan jaringan nirkabel maupun serat optik, untuk memudahkan aksesibilitas ke beberapa titik parameter yang diinginkan untuk diukur sehingga diperoleh data-data dan informasi secara real time. Sebagai contoh masyarakat dapat memonitor konsentrasi polusi di jalan tertertentu, atau digunakan sebagai alarm otomatis ketika level radiasi tertentu. Teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi irigasi , penerangan jalan umum, informasi tempat sampah yang hampir penuh, dan memantau kondisi lalu lintas. Informasi terkait akan sampai di pengguna (masyarakat), pemerintah (regulator), dan penyelenggara aktivitas kota (Industri, LSM, dan lain-lain). Sehingga penanggulangan masalah kota bisa lebih efektif dan efisien (Bapeda Pemerintah Kota Bandung, 2013 : 17).
Banyak kota di berbagai negara telah menerapkan konsep ini dalam beragam corak. Skotlandia dengan City of Edinburgh Council mengaplikasikan konsep kota cerdas dalam visi dan rencana kerja mereka untuk pengimplementasian e-Government. Spanyol dengan kota Sevillanya, menerapkan dalam bentuk city anatomy yang menganalogikan kota seperti anatomi tubuh manusia.
Pembahasan mengenai kota cerdas masih menjadi topik hangat terutama di kota-kota yang pemerintahnya berwacana untuk menerapkan konsep tersebut bagi wilayah mereka. Banyak yang menyangsikan bahwa konsep kota cerdas dapat diadaptasi oleh negara berkembang. Sumber daya manusia pada sebagian besar negara berkembang dinilai belum siap untuk mendukung terealisasinya konsep kota cerdas. Karena kota cerdas bukan sekadar mengenai alih teknologi tetapi juga membangun masyarakat yang cerdas yaitu cerdas dalam pola pikir dan pola tindak.
Bandung adalah salah-satu kota yang
tengah dalam proses untuk menjadi kota cerdas. Walikota Bandung sekaligus Ketua
Forum Kota Cerdas Asia Afrika optimis, dengan kerjasama yang baik tidak mustahil
kota-kota cerdas di kawasan Asia dan Afrika akan dapat segera terwujud.
Pada gelaran Asia Africa Smart City Summit, yang merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, tidak kurang dari 25 Walikota dari negara-negara di Asia dan Afrika mendeklarasikan komitmennya dalam mendukung terbentuknya Forum/Jaringan/Aliansi Kota Cerdas Asia-Afrika yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan Asia dan Afrika.
Pada gelaran Asia Africa Smart City Summit, yang merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, tidak kurang dari 25 Walikota dari negara-negara di Asia dan Afrika mendeklarasikan komitmennya dalam mendukung terbentuknya Forum/Jaringan/Aliansi Kota Cerdas Asia-Afrika yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan Asia dan Afrika.
Melihat bagaimana kota-kota di
negara-negara lain pada kawasan Asia dan Afrika, yang memiliki banyak persamaan
dengan Indonesia, telah mampu mengimplementasikan dengan baik konsep kota
cerdas membuat Indonesia optimis untuk juga dapat menerapkan konsep kota cerdas
pada kota-kota di Indonesia.
Dalam mewujudkan konsep kota cerdas,
pemerintah membutuhkan kerjasama yang sinergis dengan warganya. Warga juga
membutuhkan pemerintah yang cakap dalam pengelolaan kota untuk dapat mencapai
kualitas hidup yang baik di kotanya. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah peran swasta, dapat berupa investasi asing atau bisa juga dukungan dari negara-negara yang telah lebih dulu menerapkan konsep kota cerdas
baik dalam bentuk berbagi pengetahuan, pengalaman, ataupun alih teknologi
seperti yang difasilitasi oleh Forum Kota Cerdas Asia-Afrika.
Ketika warga kota sebagai partisipan merasakan keuntungan timbal balik yang diperoleh dari kerjasama yang sinergis dengan pemerintahnya, maka dengan kepercayaan warga yang meningkat berpotensi untuk meluaskan cakupan kerjasama. Dalam kaitannya dengan Forum/Jaringan/Aliansi Kota Cerdas Asia Afrika, keberhasilan pengimplementasian konsep kota cerdas yang mendorong peningkatan kesejahteraan di masing-masing kota akan berbanding lurus dengan partisipasi warga dalam Forum Kota Cerdas Asia Afrika dan ini mendorong masyarakat yang terintegrasi di kawasan Asia-Afrika.
Ketika warga kota sebagai partisipan merasakan keuntungan timbal balik yang diperoleh dari kerjasama yang sinergis dengan pemerintahnya, maka dengan kepercayaan warga yang meningkat berpotensi untuk meluaskan cakupan kerjasama. Dalam kaitannya dengan Forum/Jaringan/Aliansi Kota Cerdas Asia Afrika, keberhasilan pengimplementasian konsep kota cerdas yang mendorong peningkatan kesejahteraan di masing-masing kota akan berbanding lurus dengan partisipasi warga dalam Forum Kota Cerdas Asia Afrika dan ini mendorong masyarakat yang terintegrasi di kawasan Asia-Afrika.